SMA Negeri 1 Bojonegoro melalui program kerja OSIS Sie 1 (Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa) telah menyelenggarakan kegiatan peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1444 H. Tema yang diangkat "Meningkatkan kualitas diri kepada Alloh dan menyebar kebaikan kepada sesama di momen Isra' Mi'raj 1444H" Jumat, (17/02/2023).
Rangkaian peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dimulai pukul 06.30 wib kegiatan pertama diawali dengan berwudhu kemudian dilanjutkan membentuk shaf yang mengatur jamaah putra dan putri duduk secara terpisah dengan jamaah putri berada di sebelah kiri dan jamaah putra berada di sebelah kanan. Setelah seluruh jamaah tersusun rapi prosesi berikutnya secara bersama-sama mendengarkan lantunan - lantunan ayat suci Al qur'an dan saritilawah serta sholawat nabi oleh siswa/i dari Sie Kerohanian Islam (SKI).
"Saat ini, kita telah memasuki bulan Rajab dalam kalender hijriyah ada peristiwa penting yang agung yaitu Peringatan Isra Miraj umumnya diadakan di setiap penghujung bulan Rajab. Peringatan Isra Miraj diperingati tiap tanggal 27 Rajab kalender Hijriah. Tahun ini, tanggal 27 Rajab 1444 H bertepatan dengan hari Sabtu, 18 Februari 2023". tutur Bapak Sumarmin, M.Pd (Kepala SMAN 1 Bojonegoro) dalam sambutannya.
Ada kisah menginspirasi melalui tindakan pada (diri) Rasulullah dan itu suri teladan yang baik untuk kita teladani. Perjalanan Dakwah ke kota Thaif di awal masa kenabian adalah pertama kalinya Rasulullah SAW menyampaikan wahyu di luar kota Mekkah. Ada hikmah berharga yang dapat kita petik dari perjalanan tersebut, yang secara khusus perlu kita terapkan dalam peran kita sebagai pendidik dan peserta didik.
Ketika mendapatkan perundungan dari kaum kafir Quraisy di Mekkah pasca wafatnya Khadijah RA dan Abu Thalib, Rasulullah SAW merasa perlu mencari dukungan dari kota Thaif sekaligus membawa misi dakwah. Untuk hal tersebut Rasulullah SAW tidak mengirim utusan melainkan beliau sendirilah yang menuju ke kota tersebut dengan ditemani oleh Zaid bin Haritsah RA. Sayangnya, orang-orang Thaif menolak dakwah Rasulullah SAW, dan mereka mengusir Rasulullah SAW dan Zaid bin Haritsah RA dengan lemparan batu hingga terluka parah.
Untuk menghindari penganiayaan yang lebih berat dari kaumnya, Rasulullah berangkat ke Thaif diam-diam dengan berjalan kaki. Di kota ini, Rasulullah tinggal selama sepuluh hari. Namun, perlakuan yang diberikan penduduk Thaif sangat kasar. Saat itu, kaum Tsaqif melempari Rasulullah SAW dengan batu. Tindakan brutal penduduk Thaif ini membuat Zaid bin Haritsah membela dan melindunginya. Tapi, kepalanya juga terluka akibat terkena lemparan batu. Akhirnya, Rasulullah berlindung di kebun milik 'Utbah bin Rabi'ah.
Rasulullah SAW memanjatkan doa, "Ya, Allah kepada-Mu aku mengadukan kelemahanku, kurangnya kesanggupanku, dan kerendahan diriku berhadapan dengan manusia. Wahai Zat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Engkaulah Pelindung bagi si lemah dan Engkau jualah pelindungku! Kepada siapa diriku hendak Engkau serahkan? Kepada orang jauh yang berwajah suram terhadapku, ataukah kepada musuh yang akan menguasai diriku?
Jika Engkau tidak murka kepadaku, maka semua itu tak kuhiraukan, karena sungguh besar nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung pada sinar cahaya wajah-Mu, yang menerangi kegelapan dan mendatangkan kebajikan di dunia dan akhirat dari murka-Mu yang hendak Engkau turunkan dan mempersalahkan diriku. Engkau berkenan. Sungguh tiada daya dan kekuatan apa pun selain atas perkenan-Mu."
Mendengar doa kekasih-Nya, Allah SWT mengutus Jibril AS untuk menyampaikan bahwa Allah menerima doanya. Malaikat penjaga gunung pun bersiap untuk melakukan apa yang akan diperintahkan Nabi. Jikalau Rasulullah berkehendak, malaikat itu akan benturkan kedua gunung di samping kota itu sehingga siapa pun yang tinggal di antara keduanya akan mati terimpit. Hanya, kelembutan hati Nabi tampak. Dia pun menjawab, ''Saya hanya berharap kepada Allah SWT, andaikan pada saat ini, mereka tidak menerima Islam, mudah-mudahan kelak mereka akan menjadi orang-orang yang beribadah kepada Allah SWT."
Dari kisah tersebut, dapat kita ambil suri teladan yang baik pada (diri) Rasulullah SAW sebagai pemimpin yang baik selalu berada di depan sesulit apapun situasinya, memiliki sifat sabar, berhati lembut dan pemaaf.
Pemateri yang memberikan tausyiah pagi hari ini dalam acara kegiatan peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1444 H di SMAN 1 Bojonegoro beliau Ustadz M Rizal Kurniawan S. Pd I. Adapun materi tausyiah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H yaitu "Meningkatkan kualitas diri kepada Alloh dan menyebar kebaikan kepada sesama di momen Isra' Mi'raj 1444H".
Peristiwa Isra’ dan Mi’raj diabadikan di dalam al-Qur’an dan juga dalam hadis Nabi Muhammad SAW, untuk dipahami, dihayati dan diamalkan pesan-pesan ajaran yang terkandung di dalamnya guna meningkatkan kualitas kehidupan kita sebagai orang-orang yang beriman. Selain berisi ajaran tentang keimanan yang kokoh, pendidikan akhlak mulia, pendidikan mental, juga mengandung ajaran tentang pengembangan ilmu, kebudayaan dan peradaban, serta hubungan vertikal yang intens dengan Tuhan, melalui ibadah shalat.