Home » » Pawai Budaya "Mayu Cungkup Buyut Dalem" SMA Negeri 1 Bojonegoro

Pawai Budaya "Mayu Cungkup Buyut Dalem" SMA Negeri 1 Bojonegoro

Posted by SMA Negeri 1 Bojonegoro on Minggu, 14 Oktober 2018


Minggu, [14/10/2018] pagi tepat pukul 08.00 wib festival pawai budaya yang bertema "Upacara Adat" ini yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro secara resmi festival pawai budaya dibuka oleh beliau Wakil Bupati Bojonegoro Drs. H. Budi Irawanto, M.Pd.

Tahun ini dalam rangka merayakan Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-341, SMA Negeri 1 Bojonegoro turut berpartisipasi dalam perayaan festival pawai budaya dengan mengangkat tema "Upacara Adat Penggantian Atap Makam Buyut Dalem (Mayu Cungkup Buyut Dalem)." asal Kelurahan Kadipaten, Bojonegoro.


Perayaan festival pawai budaya ini mengandung maksud "Menjaga dan melestarikan budaya lokal sebagai wujud bentuk peduli untuk nguri uri budaya bangsa sendiri". Kepedulian untuk menjaga dan melestarikan budaya merupakan wujud implementasi nilai-nilai luhur Pancasila yang terkandung didalamnya nilai persatuan : cinta tanah air dan bangsa, bangga sebagai bangsa Indonesia, dan saling menghormati adanya perbedaan suku, ras etnis dan agama sehingga dapat terwujudnya persatuan.  

Adapun rute pawai budaya tahun ini melintasi jalan : [Start] Mas Tumapel - Imam Bonjol - KH. Hasyim Asyari - Panglima Sudirman - Teuku Umar - WR. Supratman - Rajawali - Imam Bonjol utara Pemkab Bojonegoro [Finish]

Video Tampilan Performance 2 menit

Berikut sinopsis festival pawai budaya tema "Upacara Adat Penggantian Atap Makam Buyut Dalem (Mayu Cungkup Buyut Dalem)" asal Kelurahan Kadipaten, Bojonegoro yang diangkat oleh SMAN 1 Bojonegoro :
Upacara adat merupakan salah satu tradisi yang ada di kelompok masyarakat yang hidup, berkembang, namun kini hampir punah. Tradisi ini tergerus oleh perkembangan zaman yang membawa pengaruh dari luar sehingga generasi muda tak lagi memiliki ketertarikan untuk mengenal, apalagi mempertahankan tradisi leluhurnya. Kenyataan itu menjadi alasan yang kuat untuk menggali kembali upacara adat supaya tak hilang ditelan masa.

Bojonegoro sebagai salah satu wilayah dengan nilai historis yang tinggi memiliki banyak sekali upacara adat. Salah satunya adalah Mayu Cungkup Buyut Dalem di Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Kota Bojonegoro. Tradisi ini secara turun-temurun hingga kini masih dilaksanakan meskipun tak lagi besar gaungnya seperti dahulu. Makam ini dikeramatkan oleh masyarakat setempat yang masih memegang teguh kepercayaan dan penghormatan terhadap leluhurnya.

Buyut Dalem memiliki kisah tersendiri. Pada zaman dahulu, terjalin kisah cinta segitiga antara tiga anak bangsawan, yaitu Wiratmojo (Tuban), Sri Huning (Tuban), dan Retno Kumolo (Bojonegoro). Sejatinya, Wiratmojodan Sri Huning merupakan sepasang kekasih yang saling mencintai. Namun, kedua orang tuanya menjodohkan Wiratmojo dengan Retno Kumolo. 

Tanpa disadari, hubungan ini memancing amarah seorang pria dari Lamongan yang tak rela Retno Kumolo dipersunting oleh Wiratmojo.Terjadilah pertarungan antara Wiratmojo dan pria dari Lamongan tersebut. Dalam pertarungan itu, Wiratmojo gugur. Jasadnya dimakamkan di Kelurahan Kadipaten, Bojonegoro. 

Oleh warga Bojonegoro, makam tersebut dinamai Makam Buyut Dalem. Meski Wiratmojo (BuyutDalem) wafat pada usia muda, makamnya yang sudah berumur ratusan tahun dianggap sebagai makam leluhurnya. Warga merawat dan sangat mengeramatkan makam tersebut.

Berikut dokumentasi festival pawai budaya "Mayu Cungkup Buyut Dalem" SMA Negeri 1 Bojonegoro :











SHARE :
CB Blogger
 
Copyright © 2024 SMA Negeri 1 Bojonegoro. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger