Home » » Tenang di Antara Hiruk Pikuk Isi Kepala

Tenang di Antara Hiruk Pikuk Isi Kepala

Posted by SMA Negeri 1 Bojonegoro on Rabu, 11 Agustus 2021

 

Ibu Ajeng Rachmawati, S.Pd


A. Pendahuluan

a. Permasalahan
Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki 5 panca indera serta mempunyai fungsinya masing-masing, melakukan sosialisasi dan bertemu orang-orang baru dalam hidupnya sebagai bentuk dari pengenalan dirinya, dan melakukan interaksi agar dapat mudah berbaur di masyarakat. Manusia juga akan melewati proses pertumbuhan serta perkembangan dari waktu ke waktu. Tahapan-tahapan pertumbuhan manusia terjadi dimana dimulai dari dalam kandungan, lahir/bayi/batita (bawah tiga tahun)/balita (bawah lima tahun), anak-anak, remaja, dewasa hingga tua. Ada delapan tahapan pertumbuhan manusia, mulai dari fase dalam kandungan, bayi (mulai dari bayi baru lahir alias neonatus, infant, hingga batita), sehingga nantinya ia menginjak usia lansia. Kemandirian dan masalah-masalah biasanya mulai muncul di tahap remaja, meski bisa diajarkan dan muncul sejak dini.

Masa remaja adalah masa-masa pencarian jati diri dimana dirinya masih sulit dan labil mengambil keputusan, ragu dan bimbang dalam memilih jalan. Pada masa ini berbagai problematika remaja mulai bermunculan satu per satu. Hal ini kebanyakan terjadi karena di dalam fase ini remaja sering dipenuhi dengan kebingungan dan keresahan. Pada masa inilah, para remaja sibuk mencari dimana telinga yang siap mendengarkan keluh kesahnya tanpa ada keraguan dalam bercerita, mencari pundak yang siap untuk menjadi sandaran saat berada dalam titik terpuruknya. Dan biasanya, mereka lebih cenderung meluapkan semua hal itu kepada teman dekatnya, remaja pada saat ini sebagian besar memiliki gengsi/sikap malu untuk bercerita dengan orang tua atau keluarga secara terbuka.

Lantas bagaimanakah seorang pendengar yang baik itu? Dan seperti apa, seorang pendengar yang baik itu? Berikut pembahasannya.

b. Tujuan
Tujuan dari pembahasan artikel ini sangat beragam dan berwarna-warni, antara lain. sebagai berikut.
  1. Mengetahui lebih dalam tentang remaja
  2. Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial akan membuat manusia diwajibkan melakukan interaksi dengan orang lain
  3. Mengetahui apa itu pendengar yang baik
  4. Mengetahui ciri-ciri pendengar yang baik
  5. Serta apa saja yang dilakukan agar menjadi pendengar yang baik
Selain poin-poin yang disebutkan di atas, yang dapat kita ambil dari artikel “Tenang di Antara Hiruk Pikuk Isi Kepala” adalah belajar untuk menjadi pendengar yang baik bagi orang-orang yang mungkin sedang terpuruk dengan kesedihan kelamnya dan hanya kita yang dia punya maka berusahalah menjadi manusia yang sanggup menjadi telinganya tanpa ada rasa tidak nyaman maupun menolak, “because you believe and you are trusted”.

B. Isi
Remaja adalah waktu dimana manusia menginjak umur belasan tahun. Pada masa remaja, manusia tidak bisa digolongkan sudah berusia dewasa tetapi tidak dapat pula digolongkan sebagai anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan atau proses manusia dari anak-anak menuju dewasa, dimana dalam fase ini manusia sedang berada di titik bimbangnya, ia sulit memutuskan keputusan dan selalu ragu mengambil langkah.

Manusia tercipta dalam keadaan suci dan bersih setelah 9 bulan berada di kandungan sang bunda. Selain menjadi makhluk individu manusia juga dikenal dengan makhluk sosial, mengapa demikian? Makhluk sosial merupakan keadaan dimana manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Artinya, manusia akan selalu senantiasa dan selalu akanberhubungan erat dengan orang lain. Manusia tidak mungkin hidup di dunia ini sendiri tanpa dengan bantuan orang lain. Fakta tersebut memberikan kesadaran bagi kita akan “ketidakberdayaann” manusia di dalam memenuhi kebutuhannya sendiri, baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainnya. Kebutuhan akan orang lain serta interaksi sosial akan membentuk kehidupan berkelompok pada manusia. Berbagai kelompok sosial akan tumbuh seiring dengan berjalannya waktu dan kebutuhan manusia untuk saling berinteraksi.

Interaksi sosial merupakan suatu hubungan yang amat erat kaitannya dengan manusia. Pengertian dari interaksi sosial sendiri adalah hubungan serta pengaruh timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok. Yang artinya, manusia akan membutuhkan orang lain/golongan untuk tempat bersandar dan mendengar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa interaksi membuat seseorang berinteraksi dengan orang lainnya melewati sebuah percakapan baik itu langsung atau tidak.

Kembali lagi pada seorang remaja, seperti yang sudah diuraikan di atas bahwasannya remaja adalah usia dimana terjadi peralihan dari anak-anak menuju atau beranjak ke dewasa. “dimana dalam fase ini manusia sedang berada di titik bimbangnya, ia sulit memutuskan keputusan dan selalu ragu mengambil langkah” dari kutipan kalimat tersebut, seorang remaja cenderung untuk bercurhat atau bercerita masalah hidupnya baik itu ringan sampai yang terberatnya. Dia membutuhkan teman curhat atau pendengar yang bisa menerima segala keluh kesahnya dari A-Z, menjadi kekuatannya untuk menghadapi masalahnya, dan menjadi sandarannya di titik terendahnya.

Pendengar yang baik adalah seseorang yang dapat membaca atau memahami keadaan lawan bicaranya, dengan memberikan motivasi/saran sesuai dengan kondisi lawan bicaranya apabila dibutuhkan dan hanya menyediakan telinga untuk mendengar apabila si lawan bicara tidak butuh untuk ditanggapi melainkan hanya ingin bercerita. Karena sesungguhnya, kita terkadang sering memaksakan opini kita terhadap masalah yang diceritakan oleh lawan bicara kita. Pendengar yang baik juga memiliki sikap empati yang tinggi sehingga dapat membuat lawan bicaranya merasakan dukungan (support system),ia juga benar-benar fokus untuk mendengarkan lawan bicaranya, memahami topik, juga pesan atau cerita yang disampaikan lawan bicara dengan cara memperhatikan secara seksama dengan siapa kita berkomunikasi.

Tujuan dari menjadi seorang pendengar yang baik yaitu memberi kesan bahwa kita menghormati si lawan bicara. Selain itu, dengan menjadi pendengar yang baik dapat memberikan solusi mengatasi permasalahan yang terjadi pada si lawan bicara, saling berbagi perasaan dengan lawan bicara. Seorang pendengar yang baik tentunya memiliki kebiasaan atau ciri-ciri yang melekat pada julukannya, antara lain sebagai berikut.
  • Mendengarkan cerita secara aktif dan antusias
    Mendengarkan cerita secara aktif dan antusias berarti menarih perhatian penuh pada orang tersebut. Siap mendengarkan secara serius dan fokus untuk memastikan tidak melewatkan detail kecil ceritanya. Siap merespons dan mencurahkan jiwa ragamu dengan apapun jika diperlukan. Jelasnya, pendengar yang baik siap mendengarkan secara fisik dan pikiran.
  • Meminimalisir gangguan yang mungkin dapat menyebabkan terpotongnya pembicaraan
    Memberikan perhatian penuh terhadap si pembicara adalah salah satu karakter pendengar yang baik. Meminimalisir hal-hal yang mungkin akan mengganggu konsentrasi walaupun kemungkinan sangat kecil seperti mematikan ponsel. Itu akan membuat lawan bicara merasa dihargai
  • Memberikan fokus penuh
    Perlu fokus secara penuh untuk menganalisis posisi dan situasi dengan benar.
  • Lebih dekat ke lawan bicara
    Salah satu ciri-ciri bahwa seseorang tertarik akan mendengarkan cerita adalah bagaimana cara mereka lebih dekat ke arah pembicara.
  • Menatap mata si lawan bicara
    Selain lebih dekat ke lawan bicara, pendengar yang baik memperhatikan si pembicara dengan seksama. Mata tetap terfokus pada pembicara, memastikan bahwa mereka tidak merasa diacuhkan.
Pendengar yang baik harus bersikap objektif serta dapat memahami pesan yang disampaikan oleh si lawan bicaranya dengan penuh konsentrasidan fokus, nyaman dalam menyampaikan komunikasi, serta dapat menyampaikan feedback (umpan balik) dengan jelas, sehingga dapat menumbuhkan sebuah komunikasi yang seimbang dan mutualisme.

Menjadi pendengar yang baik juga harus mampu untuk memberi refleks yang positif terhadap cerita yang disampaikan, misalnya si lawan bicara menunjukkan ekspresi perasaannya dengan cara menangis maka tenangkan dia, jangan memberi tanggapan yang membuatnya tidak nyaman, “gitu aja nangis!”. Hal tersebut dapat merusak suasana dan membuat menjai canggung, serta merusak mood dari si pembicara. Menjadi pendengar yang baik juga dituntut dapat membaca suasana, jangan membandingkan masalah pribadi dengan masalah yang diceritakannya, jangan sesekali memperburuk suasana dengan menakut-takuti si lawan bicara dengan bualan yang kita buat. Karena terkadang mereka bercerita untuk meluapkan semua kesedihan yang tertumpuk pada dirinya. Ada kalanya seorang pembicara sedang berada di titik terendahnya, sehingga kita harus memberi sebuah motivasi yang nyata.

C. Penutup
Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian informasi yang berupa pesan, ide, dan gagasan dari satu pihak kepada pihak yang lain. 

Komunikasi ini dilakukan dengan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua pihak, yang melakukan komunikasi. 

Pendengar yang baik merupakan seseorang yang mampu membaca situasi dan mampu mendengarkan serta menghadirkan jiwa dan raga dalam mendengarkan segala hiruk pikuk yang akan disampaikan oleh lawan bicara. 

“Mereka” terkadang membutuhkan seseorang yang benar-benar mereka gunakan untuk menangkan diri atau saat ini biasa kita sebut dengaan “rumah”, menurut saya hal tersebut adalah hal yang wajar karena stiap insan mempunyai sebuah jaringan atau keraguan dalam menjalani hidup.

Tetap berusahalah untuk menjadi pendengar yang baik, karena saat kita sudah mempercayakan diri kita untuk bisa menjadi sandaran di kala terpuruk dan menjadi telinga di saat yang paling buruk maka kita sudah dipercaya untuk menjaga dan mendampingi dirinya melewati masa-masa terendah dalam diri si pembicara. 

Setelah kamu membaca ini dan kamu menjadi pendengar yang baik, jangan lupa ya! Kamu juga seorang manusia yang pasti juga memiliki beban yang ingin kamu ceritakan. Jadilah pembicara yang baik juga, dan biarkan seisi alam semesta menjadi tenang di antara hiruk pikuknya isi kepala

SHARE :
CB Blogger
 
Copyright © 2024 SMA Negeri 1 Bojonegoro. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger